Mengenang Kejayaan Topi Tangerang

Topi tak hanya dapat berguna untuk melindungi kepala dari rintik hujan, atau teriknya panas sinar matahari. Topi nyatanya juga dapat membuat roda ekonomi berputar. Terlebih bagi masyarakat Tangerang, di masa lalu, topi tak saja merupakan produk unggulan yang dibuat oleh masyarakatnya, namun juga telah menjadi sebuah identitas yang melekat erat. Berkat topi ini pula nama Tangerang dikenal hingga ke Benua Eropa dan Amerika. (more…)

Perisai Diri Kota Tangerang

Perisai Diri Kota Tangerang merupakan komunitas bela diri cabang Tangerang. Perisi Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro. (more…)

Garis Lurus Menautkan Tiga Klenteng Tertua di Tangerang

Misterius. Tiga klenteng abad ke-17 di Tangerang—kota dan udik—terjalin dengan garis lurus imajiner sepanjang 16 kilometer. Apa maknanya? Sungai itu ibarat urat naga,” ungkap Agni Malagina. “Semakin banyak urat naga, semakin baik untuk permukiman.” Perempuan muda itu merupakan ahli sinologi dan pengajar di Universitas Indonesia, juga kandidat doktor dari University of Freiburg, Jerman. (more…)

Wiraland Golden Bridge di Pondok Cabe

Di Pondok Cabe, Pamulang, membentang sebuah jembatan yang diberi nama Wiraland Golden Bridge. Desain jembatan ini berkelok. Inspirasinya diambil dari seekor ular naga. Di tengah-tengah jembatan, atau sebagai pembatas jalan, terdapat tiang-tiang yang sengaja didirikan dengan ketinggian berbeda, mulai dari pendek, sedang, tinggi, lalu sedang, dan pendek lagi. Punggung naga, itulah inspirasi yang tercermin dari jajaran tiang-tiang tersebut. Tapi, tiang-tiang yang dicat berwarna keemasan itu juga memiliki makna tersendiri, yaitu serupa dengan tongkat naga. (more…)