Tiga pemimpin Tangerang Raya untuk pertama kalinya berkumpul bersama untuk diskusi dalam acara LIVE IG ABOUTTNG yang berlangsung di Kampung Pink, Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Jumat (8/4/2022).

Kehadiran Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah, dan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, dalam rangka membahas tema “Bagaimana Tangerang Raya Hadapi Fase Endemi?”.

Adapun acara dimulai dengan penjelasan singkat dari masing-masing kepala daerah terkait kilas balik apa yang telah terjadi selama masa pandemi dan apa saja yang sudah dilakukan.

Zaki menuturkan, ketiga daerah terus bahu-membahu dalam menangani pandemi. Menjadi sebuah pengalaman berharga hingga saat ini bisa terkendali, karena datangnya Covid-19 begitu tiba-tiba dan belum pernah ada yang mengalami kejadian ini.

“Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang di tahun 2020 -3,6% kalau nggak salah. Tapi alhamdulillah, di tahun 2021 sudah bisa masuk ke +4,6%. Mudah-mudahan tahun 2022 ini pandemi bisa ditetapkan sebagai endemi, agar laju pertumbuhan ekonomi terus meningkat,” paparnya.

Sementara itu, terkait fase pandemi menuju endemi, Arief mengatakan, meskipun saat ini positivity rate di Kota Tangerang membaik, dirinya khawatir akan pelonggaran kebijakan terkait mudik bisa membawa tren penularan seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau masyarakat mau masuk ke tahapan endemi, benteng pertahanan yang harus dipersiapkan memang harus dengan vaksinasi. Terutama booster,” ujar Arief.

Kemudian, sebelum mempersilakan Wali Kota Tangsel menyampaikan kilas baliknya dalam menghadapi pandemi, moderator acara, Ibnu Jandi, menyatakan fakta bahwa Bang Ben (sapaan akrab Benyamin) merupakan wali kota terpilih di masa pandemi.

“Terpilih di kondisi abnormal. Udah APBD-nya terkapar, kondisi ekonominya seperti ini. Kalau Bang Ben mau curhat silakan,” canda Ibnu.

Hal tersebut pun memecah tawa penonton yang hadir, dari suasana sebelumnya yang serius.

Tak lama Benyamin pun memulai pembicaraan. Ia sendiri memiliki kekhawatiran lain terkait pandemi ini. Ia menyatakan, pihaknya terus berupaya memperbaiki berbagai sektor, termasuk mendorong sekolah-sekolah untuk melaksanakan PTM.

“Karena bukannya apa, nggak nyampe ilmunya ke anak-anak melalui zoom. Mungkin materinya di kertas habis, tapi ilmunya nggak nyampe ke anak-anak kita. Bisa lost generasi nanti,” jelasnya.

Zaki, Arief dan Benyamin Tanggapi Isu di Masyarakat

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembacaan pertanyaan dari netizen. Pada kesempatan ini, Zaki memberikan pemahaman mendalam terkait beberapa masalah, yang sebetulnya perlu kerjasama dan jadi tanggung jawab ketiga kepala daerah.

Salah satunya soal pembatasan operasional truk bertonase besar, yang sebabkan rusaknya ruas-ruas jalan dan perlu perhatian pemerintah untuk perbaikan. Ia pun menyinggung soal refocusing dan realokasi anggaran selama pandemi berlangsung.

“Bayangkan, jaringan jalan yang harusnya kita bangun di tahun 2020 dan tahun 2021, terpaksa kita alihkan untuk tangani Covid-19. Yang 2 tahun lalu sudah hancur, (belum sempat diperbaiki) jadi makin hancur lagi,” papar Zaki.

Acara berlanjut hingga sekitar pukul 22.00 WIB, sambil sesekali diselingi guyonan dari moderator maupun para narasumber.

Arief berkesempatan membahas tentang isu banjir yang belum lama ini terjadi di sejumlah titik Kota Tangerang. Sementara Benyamin menjawab pertanyaan netizen soal jalan di Viktor, Pamulang, yang kerap sebabkan macet pagi dan sore.

Di penghujung acara, para penonton yang hadir pun saling bergantian mengabadikan momen langka ini dengan berfoto bersama ketiga pemimpin Tangerang Raya.

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).