Sejarah Panjang Tangerang yang Berpredikat Kota Benteng

Kalau Bekasi punya julukan Kota Patriot, Tangerang punya predikat yang tak kalah “gagah” – Kota Benteng. Yang pasti, julukan ini ada alasannya tersendiri meliputi sejarah panjang segenap wilayah Tangerang yang kini memiliki tiga wilayah administrasi yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Untuk mengulik asal-usulnya, kita harus menengok ke belakang. Jauh sampai menemukan arsip VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) dari catatan F de Haan tertanggal 1 Juni 1660.

Juga yang tersarikan dalam Dag Register 20 Desember 1668, kala terjadi clash antara VOC dan Kesultanan Banten. VOC mendapatkan daerah kekuasaan di sana dari Bupati Tangerang Raden Aria Soetadilaga yang bersekutu untuk memukul pasukan Kesultanan Banten.

VOC bersama Bupati Tangerang lantas membangun sejumlah pos penjagaan dari bahan bambu di sepanjang Sungai Tangerang. Namun pada 1705, bangunan-bangunan pos-pos dari bambu itu dibongkar atas persetujuan Gubernur-Jenderal di Batavia.

Benteng di Jalan Benteng Makassar (Bantaran Sungai Cisadane)

Maka dibangunkan bangunan tembok dengan ketebalan sekira 20 kaki, demi menangkan serangan-serangan berikutnya dari pasukan Banten. Bahan baku tembok itu dibangun sedikit demi sedikit dari batu bata yang disediakan sang bupati.

Baca juga: Begini Kisah Asal Muasal Warga China Benteng

Bangunan tembok pos dan garnisun itu diperkuat lagi pada 1801 dengan perluasan bangunan baru ke arah timur dan tenggara. Kalau sekarang, letaknya ada di Jalan Besar Pal 17.

Sementara orang-orang pribumi yang tergolong awam dengan bangunan tembok semacam itu, sering menyebutnya dengan “benteng”. Sebutan yang sampai sekarang terkenal sebagai julukan Tangerang “Kota Benteng”.

Akan tetapi bangunan tembok itu tak awet sampai bertahun-tahun berikutnya. Bahkan sejak 1816, bangunan benteng dan barak di sana sudah terbengkalai dan kian rusak seiring waktu.

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).