Mungkin warga Tangerang tak banyak yang tahu tentang Bandara Pondok Cabe yang berada di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Itu karena bandara ini bukanlah bandara komersil seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Meski begitu, Bandara Pondok Cabe punya sejarah yang menarik loh!

Photo by Google User Agus Sony

Sebuah buku berjudul The Loss of Java (National University of Singapore, 2011) karya PC Boer, menuliskan bahwa dengan runway 45 meter x 2.500 meter ini dulunya adalah pangkalan militer di era Perang Pasifik.

Dikutip dari Harian Kompas,Menurut Boer, untuk menghadapi invasi pasukan Jepang ke Jawa pada 1942, pasukan Sekutu yang tergabung dalam ABDA (America, British, Dutch, Australia) menyiapkan rencana pertahanan udara.

Dalam rencana itu disiapkan sejumlah lapangan terbang di bagian barat Jawa, yakni Pondok Tjabe (Pondok Cabe), Tjisaoek (Cisauk), Andir (kini Lanud Husein Sastranegara) di Bandung, dan Tasikmalaya. Masing-masing akan diberi 32 pesawat tempur.

Pondok Tjabe dan Tjisaoek dinilai cocok sebagai tempat perlindungan karena keberadaannya tersamar kerimbunan lingkungan sekitar yang masih rimbun.

Pondok Tjabe secara khusus direncanakan menerima dua skuadron pesawat tempur Hawker Hurricane milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF). Namun, karena Jepang sudah menyerang Sumatera, rencana berubah cepat.

Pondok Tjabe menerima 25 unit Hawker Hurricane RAF yang sebagian besar belum siap beroperasi. RAF dan AU Australia (RAAF) juga mereorganisasi skuadron pesawat pengebom mereka setelah mundur dari Malaya dan Singapura.

Skuadron 36 dan Skuadron 100 RAF digabung dan ditempatkan di Pondok Tjabe dengan pesawat Vickers Vildebeest dan bomber torpedo Fairey Albacore. Sementara RAAF mengoperasikan pesawat-pesawat Commonwealth Wirraway.

Photo by Google User Datuk Kalu

Saat ini, Bandara Pondok Cabe digunakan sebagai rumah dari maskapai Pelita Air Service (PAS), anak perusahaan PT Pertamina.

Selain itu juga jadi pangkalan udara bagi Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) dan Ditpolairud (Direktorat Polisi Air dan Udara), serta penerbangan charter.

Jadi, meski bukan bandara komersil, Bandara Pondok Cabe juga termasuk bandara yang sibuk.

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).