Berlandaskan rasa keprihatinan empat orang tua terhadap pola pendidikan yang didapat dari sekolah dan akan mempengaruhi terhadap perkembangan anak-anak, maka Irma Pramiat,S.Si, Ening Wahyuni, M.Kep, Rodiah dan Hanum, S.Si, dan Anggiya ghina, S.Sos. membentuk Sekolah Alam Tangerang Mekar Bakti. Sekolah ini terletak di daerah Kampung Jawa Ringan, Mekar Bakti – Panongan Kabupaten Tangerang, tepatnya di belakang Graha Gardenia 1, Citra Raya Terdapat sekolah formal yang berbasis alam.
Sekolah ini didirikan tahun 2007 dengan nama Sekolah Alam Tangerang Mekar Bakti. Dengan jumlah kelas yang cukup banyak, setiap tahunnya sekolah ini membuka satu kelas sesuai jenjang pendidikan masing-masing untuk play group 20 anak, TK A 25 anak, TK B 25 anak, dan SD 27 anak. Jenjang pendidikan SMP SMA yang berbasis bakat hanya mempunyai basecamp, berbeda dengan PG dan TK yang memiliki ruangan masing-masing. Bagi anak yang berkebutuhan khusus akan memiliki bimbingan satu guru satu anak, guru tersebut akan menjadi guru sekaligus terapis bagi si anak.
Sekolah alam ini sekolah yg berbasis karakter dan berbasis keluarga, basis karakter diambil dari ketauhidan Islam, tetapi disini juga ada murid non muslim. Konsep pembelajaran disini lebih banyak kepada tematik agar lebih mudah masuk ke sosial projek. Contohnya hari ini tema keluarga, akan ada ada pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Sekolah ini sudah ada ijin operasional sekolah, sekolah ini adalah sekolah formal tetapi sistem belajarnya di taman dan masih mengikuti standar pendidikan serta mengikuti kurikulum 13.
Di sini juga ada kunjungan edukasi dengan tema pembelajaran, satu tema untuk kurun waktu 4-6 minggu dengan sistem evaluasi dilaksanakan perkelas perpekan. Sekolah ini tetap ada mata pelajaran dasar seperti Pendidikan Agama Islam, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan lainnya. Perbedaan dengan sekolah lain adalah disini mereka belajar tidak wajib di dalam kelas, melainkan mereka bisa belajar di alam terbuka seperti taman atau di bawah pohon.
Kegiatan khas disini seperti outbound, gardening, farming, tahsin tahfidz dan PBL (Program Based Learning). Untuk life skill, siswa diberikan kebebasan memilih seperti life skill panahan, taekwondo, piano, hasta karya, life skill vaksin, futsal dan memberdayakan barang bekas.
Sekolah alam ini tetap mengikuti ujian seperti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, sistem ujian disini hanya membutuhkan “kejujuran” karena pengawasan yang sebenarnya adalah pengawasan dari Allah. Mereka harus jujur, bertanggung jawab, dan melakukan aturan yang sudah disepakati bersama. Peraturan disini dibuat berdasarkan kesepakatan guru dengan murid-murid, guru membuat daftar peraturan kemudian disampaikan ke anak-anak untuk memberikan pendapatnya guna memberlakukan peraturan tersebut.