TNGers, kita belajar sejarah sebentar, yuk! Kali ini kita bahas Singa Betina dari Betawi, ya. Dari catatan profil daerah di kantor Kelurahan Poris Pelawad, asal-muasal dari nama Poris Pelawad yang terletak di Kecamatan Cipondoh ini berasal dari nama pendekar wanita yang dijuluki Singa Betina tersebut. Siapa sih sebenarnya Singa Betina ini, TNGers?
Konon saat itu, kompeni menduduki wilayah Cipondoh sebagai basis pergudangan. Hal ini benar jika dilihat dari posisi benteng pertahanan kompeni di sekitar Batu Ceper, yang hanya berjarak sekilo sampai dua kilometer dari Cipondoh. Gudang pembekalan kompeni sendiri pernah ditemukan di sekitar Cipondoh.
Aktivitas kompeni cukup banyak menimbulkan derita di hati masyarakat. Diceritakan penjarahan atas hasil pertanian masyarakat kerap kompeni lakukan. Padahal masyarakat Cipondoh yang notabene suku Betawi sangat mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencarian.
Nah, karena kompeni cukup membuat gusar masyarakat sekitar, maka munculah Mpok Ris, sang Singa Betina dari Betawi. Mpok Ris dikenang sebagai pendekar yang menguasai cukup banyak jurus silat, bahkan diceritakan dia pernah berguru kepada jawara-jawara Betawi sampai jagoan kungfu. Meski begitu, Mpok Ris juga digambarkan sebagai sosok jelita yang cukup digandrungi oleh para lelaki di kampungnya.
Uniknya, Mpok Ris selalu bisa bikin keok barisan kompeni hanya sekali tebas dengan batang pohon Plawad. Dari sinilah para sesepuh mengabadikan nama Mpok Ris yang selalu bertarung dengan menggunakan batang pohon Plawan menjadi nama sebuah daerah yaitu Poris Pelawad. Nah, sudah tahu kan bagaimana kisahnya TNGers jadi mari kita jaga sejarah Tangerang, ingat Jas Merah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah)!