Mengintip Usaha Miniatur Kapal Pinisi di Tanjung Kait

Wahyudin (62) masih terlihat asyik memainkan gerinda, kayu, cat dan lem di atas balai bambu depan rumahnya, mengintip usaha miniatur kapal pinisi di Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang. Di depannya, nampak berjejer kapal pinisi berukuran mini.

Wahyudin mengaku sudah 35 tahun menggeluti usaha miniatur kapal tradisional khas Indonesia tersebut. Banyak suka duka yang dialami Wahyudin selama puluhan tahun menjadi perajin miniatur kapal pinisi.

Saya mulai buat ini dari tahun 80 tapi sempat berhenti. Tapi, tetap saya lanjutkan sampai sekarang,” ucap Wahyudin yang tinggal di pedalaman pesisir Tangerang Utara, Selasa (4/4/2017).

Pria yang sudah memiliki empat orang cucu ini mengaku, miniatur kapal pinisi hasil kerajinannya hanya dipasarkan dari mulut ke mulut. Akan tetapi, tak jarang beberapa miniatur kapal juga terpampang di pusat wisata kuliner bahari Tanjung Kait.

Dijual kepada tamu yang datang saja. Kalau ada yang mau tapi sedang habis, ya pesan dulu. Tapi, kalau stok lagi lebih saya jualan di sekitar tempat wisata (Tanjung Kait),” katanya.

Wahyudin mengaku, tinggal di kawasan pesisir pantai memberinya inspirasi untuk memanfaatkan barang-barang yang ditemui. Bambu sebagai bahan baku utama membuat miniatur tersebut diberikan tambahan motif ala pantai dengan memanfaatkan pelepah pohon palem, batang dan akar kelapa.

Baca juga: Pantai Tanjung Kait

Untuk membuat satu buah miniatur kapal layar, Wahyudin membutuhkan waktu tiga sampai lima hari. Waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama karena tergantung pada tingkat kesulitan pembuatannya.

Jika pesanannya sulit bisa lebih dari lima hari,” akunya.

Satu buah kapal layar berukuran kecil dibanderol seharga Rp50 hingga Rp100 ribu. Jika ukurannya lebih besar, harganya bisa mencapai Rp300-500 ribu. Dalam satu bulan, Wahyudin bisa menjual tiga sampai enam buah miniatur kapal pinisi ala pesisir pantai.

TNGers, tertarik membawa miniatur kapal pinisi tersebut? Kamu bisa datang langsung ke Kampung Tanjung Kait RT 03 RW 01, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Sumber: Banten Hits

Comments (2)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).