Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang, saat ini, telah dilengkapi dengan Galeri Islam. Galeri ini menyajikan buku-buku pengetahuan tentang agama Islam, mulai dari ketauhidan, fiqih dan juga sejarah tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW sampai masa kejayaan Islam era Bani Utsmaniyah.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, Masjid Raya Al-Azhom telah lama menjadi destinasi wisata religi di Kota Akhlakul Karimah. “Tidak hanya terkenal dengan keunikan arsitekturnya masjid tersebut juga telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kota Tangerang karena tempat berlangsungnya acara besar,” ujarnya.
Arief mengatakan, para pengunjung yang ingin menikmati Galeri Islam bisa datang langsung ke Masjid Raya Al-Azhom yang berada persis di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Pengunjung bisa melihat peristiwa bersejarah zaman Nabi Muhammad sambil menambah keimanan kepada Allah SWT. “Galeri Islam yang berada di selasar masjid tersebut bisa dinikmati secara gratis oleh siapapun,” katanya.
Ketua DKM Masjid Raya Al-Azhom Savhrudin mengatakan,keberadaan Galeri Islam di Masjid Raya Al-Azhom akan menambah destinasi wisata rohani. Sebelumnya, Kota Tangerang telah memiliki wisata rohani seperti Masjid Kali Pasir, Masjid Agung Al-Itihad Kota Tangerang di Jalan Kisamaun, Festival Al-Azhom dan Masjid Raya Al-Azhom.
Galeri Islam yang berada di selasar Masjid Raya Al-Azhom, menampilkan mengenai sejarah nabi, perjalanan Rasul, proses penciptaan manusia dan sejarah masuk islam ke Tangerang. Ada dua lokasi Galeri Islam yakni berada di sisi kanan dan sisi kiri. Masyarakat yang ingin datang, harus masuk ke dalam masjid Raya Al-Azhom terlebih dahulu.
Masjid Raya Al-Azhom memiliki lima kubah besar dan menjadi Landmark Kota Tangerang karena sebagai masjid kubah terbesar tanpa penyangga se-Asia Tenggara. Gaya Arsitektur timur tengah sangat menonjol pada masjid yang mampu menampung 15 ribu jamaah serta menyediakan lahan parkir seluas 14 ribu meter persegi.
Jika memasuki area dalam masjid, jamaah akan terpesona dengan tulisan kaligrafi yang berada di sisi empat kubah. Ayat-ayat tersebut disusun secara tiga baris sementara baris keempat di masing-masing kubah diisi dengan Asmaul Husna.