TNGers tertarik untuk berwisata religi sambil belajar sejarah? Mungkin Kramat Pabencongan ini wajib masuk daftar tempat wisata religi yang harus segera kamu kunjungi. Kramat Pabencongan atau Kramat Bencongan ini terletak di Desa Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

Penamaan makam Kramat Bencongan adalah usul dari Bupati Tangerang, yaitu R. Achyad Penna pada tahun 1950, karena lokasinya saat itu berada di Desa Karawaci berupa perkebunan karet di mana terkenal dengan tuan tanahnya yang sangat dermawan seorang turunan Tionghoa bernama Pa Beng Cong An. Jadi, penamaan makam itu menuruti nama desa yang bernama Desa Beng Cong An. Sedangkan, inisial atau penamaan makam menggunakan “Syech Waliyudin” adalah usulan para ulama Tangerang dan Banten sekitar tahun 1972.

Awal mula di temukannya situs makam bersejarah ini adalah tanpa disengaja. Saat itu area disekitar makam masih sangat lebat dengan pepohonan hutan dan ada salah satu pohon beringin yang melindungi/menutupi cungkup makam. Keadaan makam sangat bersih saat itu tanpa ada sedikitpun ranting atau sisa dedaunan yang jatuh. Konon menurut Bapak Haji Syaif yang merupakan satu-satunya tokoh yang masih paham sejarah makam, jika ada apapun yang melintas didekat area makam maka yang melintasinya itu akan jatuh. Karena terkadang ditemukan bangkai burung atau binatang hutan disekitar dekat area makam akibat melintasi makam kramat itu. Dengan adanya hal seperti ini, maka saat itu Alm. Ayah dari Bapak Haji Syaif berinisiatif mengundang tokoh ulama spiritual Banten untuk mencari solusi. Maka diadakanlah acara ritual di lokasi makam dan diputuskan untuk menghilangkan pengaruh gaib yang memproteksi makam tersebut dengan menyiramkan air yang berasal dari hulu Sungai Cisadane di Gunung Salak Bogor serta menambah cungkup makam dengan batu yang berasal dari hulu Sungai Cisadane pula.

Hasilnya makam kramat itu tidak lagi membahayakan mahluk hidup disekitarnya dan saat itu pula sekitar awal tahun 1900, masyarakat mulai mengetahui adanya situs makam kramat yang unik. Di sini TNGers dapat melihat satu makam yang di tumbuhi dengan akar beringin yang cukup banyak serta menembus kedalam makam. Tentang siapa yang di makamkan disini pun orang tidak ada yang tahu. Jika mendengar penuturan dari Bapak Haji Syaif yang mengatakan bahwa umur dari makam ini kemungkinan sudah ratusan tahun, jauh sebelum Agama Islam masuk ke tanah Jawa. Beliau juga mengungkapkan, saat dirinya masih anak-anak pun makam itu sudah ada dan orang yang menemukan makam itu adalah Almarhum Ayah nya dan waktu ditemukannya makam itu adalah sekitar tahun 1875.

Hingga saat ini belum seorang ahli sejarah pun yang mengetahui berapa umur dari situs makam purba kramat Bencongan dan dari masa kerajaan apa makam ini terbentuk. Yuk TNGers coba datang dan pelajari sejarah kramat Bencongan ini, karena siapa tau TNGers lah yang jadi pengungkap misteri di kramat Bencongan ini.

Twitter: @AboutTNG
Instagram: @AboutTNG
LINE: @AboutTNG
Website: www.abouttng.com
Email: abouttng@gmail.com

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).