Tangerang punya banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah, termasuk diantaranya kelenteng dan vihara, tempat ibadah umat Buddha dan Konghucu.
1. Boen Tek Bio
Berdiri sejak 1684, Kelenteng Boen Tek Bio berada di dalam Pasar Lama. Ini merupakan yang tertua dibandingkan 2 kelenteng lainnya di Tangerang.
Menariknya, untuk masuk ke sini harus melewati gang pasar terlebih dahulu. Biasanya pengunjung juga sekalian berbelanja kebutuhan sehari-hari ataupun sambil sarapan.
Kemudian, di area belakang kelenteng juga ada vihara untuk beribadah anak-anak hingga dewasaa (umum).
Jelang Imlek, kelenteng ini biasanya tidak ada persiapan ataupun acara khusus, hanya terbuka bagi umat yang ingin sembahyang saja seperti biasa.
2. Tjo Soe Kong
Di kawasan Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang ada satu kelenteng bersejarah juga bernama Tjo Soe Kong.
Sudah berdiri sejak 1950, kelenteng ini telah melewati tahap renovasi dan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Selain untuk ibadah, di sini juga tersedia kamar-kamar untuk umat yang berkunjung menginap apabila datang dari jauh, mengingat kelenteng ini berdekatan dengan wisata pantai.
Kemudian di area depan juga ada danau yang cantik, dimana pengunjung bisa memberi makan ikan dan santai.
3. Boen San Bio
Yayasan Vihara Nimmala Boen San Bio berada di Jl. KS Tubun, Karawaci, Kota Tangerang. Didirikan tak lama setelah Boen Tek Bio, tepatnya pada 1689.
Pendirinya adalah sejumlah pedagang dari Tiongkok yang ingin membuat tempat ibadah, berteduh, sekaligus mengobrol setelah berdagang.
Kemudian melewati renovasi pada 1978 dan terus ditingkatkan fasilitasnya.
Saat hari-hari besar agama Buddha, vihara dan kelenteng ini juga cukup ramai oleh umat yang berdatangan.
4. Boen Hay Bio
Kelenteng Boen Hay Bio dan Vihara Karuna Jala terletak di Jalan Pasar Lama Serpong, Tangerang Selatan dan tertua di wilayahnya.
Kelenteng ini sudah melewati sekitar 10 kali renovasi. Dan pada pintu masuk kamu bisa melihat adanya ornamen kepiting raksasa, yang dipercaya bisa melindungi kelenteng dari roh-roh jahat.