Jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Serpong Tangerang Selatan dengan Cisauk Kabupaten Tangerang. Jembatan ini juga dikenal dengan jembatan buntung yang merupakan salah satu saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Banyak warga dan tentara Indonesia meregang nyawa di lokasi itu.
Saat ini kondisi yang terlihat pada jembatan itu adalah besi-besi berukuran besar dengan dipenuhi karat. Sampah di setiap sudutnya pun tak luput dari pandangan. Meski terlihat masih kokoh, namun kondisi jembatan yang memprihatinkan dan usianya sudah lapuk, sangat rawan dan sewaktu-waktu bakal runtuh.
Menurut sejarawan Banten Tb Sos Rendra, asal muasal jembatan tersebut dibangun yakni pada masa kependudukan Jepang di Indonesia antara tahun 1942. Jembatan itu, sebagai penghubung penguasaan wilayah jajahannya ke wilayah Banten. Namun mendapat serangan dari tentara Belanda, Jepang yang kala itu minim personel memutuskan untuk mundur ke arah Banten. Agar pengejaran gagal, Jepang pun menghancurkan jembatan yang dibangunnya sendiri.
Lantaran jembatan putus, muncul ide dari warga sekitar membangun jembatan baru. Namun usaha ini tak terealisasikan dikarenakan banyak kendala, seperti sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan masih banyak lagi kendala lainnya. Dari situ, lahirlah eretan berbahan rakitan bambu. Hingga semakin modern menggunakan perahu pengganti eretan yang dinilai kurang efektif.
Menyaksikan kebutuhan jembatan yang mendesak, tahun 1975 R Aang Kunaifi selaku Gubernur Jawa Barat kala itu, membangun jembatan tersebut kembali dengan dasar untuk kepentingan umum. Pembangunan jembatan dilakukan dengan merenovasi pondasi bangunan yang telah hancur.
Mari TNGers kita dukung pemerintah untuk segera mengadakan perbaikan Jembatan Buntung menjadi layak demi keselamatan warga yang melintas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Twitter: @AboutTNG Instagram: @AboutTNG LINE: @AboutTNG Website: www.abouttng.com Email: abouttng@gmail.com