Setiap pelari punya motivasi sendiri ketika mereka mulai bergerak. Baik itu mengikuti trend, ingin mulai hidup sehat, bahkan hingga pelampiasan setelah patah hati!

Sebagai salah satu bentuk rangkaian menuju TNG RUN 2025, AboutTNG mengadakan #GatheringTNG ke-18 dengan tema “Lari Sendiri atau Bareng Komunitas?” di Kopi Setujuan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/10/2025) sore.
Pada kesempatan ini, AboutTNG mengundang empat narasumber yang membagikan pengalamannya masing-masing sejak pertama kali terjun ke dunia lari.

Yasyfi Rayhan perwakilan dari komunitas TNG Runners, yang menjadi Community Partner TNG RUN 2025, memulai hobi larinya setelah dijebak untuk mengikuti half marathon di Jepang.
Setelah itu, dirinya merasa olahraga lari cocok bagi dirinya dan mulai mencari komunitas dekat rumah agar ada teman lari, akhirnya memutuskan gabung dengan TNG Runners.

Sementara itu, dua pembicara lainnya datang dari komunitas lari di Alam Sutera, yaitu Teenage Low Cost (TLC).
Ridho (founder) dan Tia Hayu memulai komunitas TLC secara tidak sengaja. Mereka mulanya bertemu saat sedang lari masing-masing di kawasan Alam Sutera.

Setelah pertemuan itu, mereka berbincang-bincang panjang hingga akhirnya terbentuk TLC yang mengusung konsep unik, lari gak harus pakai sportswear.
“Pulang kantor mau ikut lari pakai outfit kantor, ayo aja,” ujar Ridho.

Pembicara terakhir adalah Pitiw, yang mewakili non komunitas sekaligus seorang running influencer.
Berawal dari ‘tester produk’ berupa sepatu olahraga di tempat kerjanya yang lama, lama-kelamaan ia jadi tertarik dengan dunia lari.
Namun jadwal yang padat tidak memungkinkan dirinya untuk gabung dan ikut jadwal komunitas, sehingga ia memilih untuk lari sendiri, atau kadang bersama teman saja.

“Apapun itu, mau lari sendiri atau bareng komunitas, yang penting kita harus konsisten dan komitmen sama diri sendiri untuk tetap bergerak,” ujar Pitiw.
Bincang-bincang penuh manfaat dan motivasi ini dapan kamu tonton di YouTube AboutTNG ya!