Setelah sukses menggelar acara perdana offline AboutTNG Goes to School di SMKN 2 Kota Tangerang pada 23 Februari 2015 lalu, membuat AboutTNG terus melebarkan sayapnya untuk memperkenalkan Tangerang kepada anak muda. #GatheringTNG1 merupakan acara lanjutan dari program offline AboutTNG. Acara yang mengusung tema “What’s on Tangerang?” ini berlangsung di Tangcity Mall, Kota Tangerang, Minggu (29/3).
Acara dibuka oleh MC yaitu Desy Iwanti yang akan menjadi moderator juga saat sesi talkshow. Kemudian setelah pembukaan acara, dilanjutkan oleh kata sambutan dari Founder AboutTNG. Erwin Setiawan selaku Founder AboutTNG mengatakan, “#GatheringTNG adalah acara offline kumpul bareng bulanan yang diadakan oleh AboutTNG yang menginginkan adanya wadah bagi TNGers. Bukan hanya secara online tetapi offline juga. Acara ini berisi tentang sharing values, ilmu, pengalaman, dan menjalin networking baik dari narasumber maupun masing-masing peserta yang berasal hanya untuk berdomisili di Tangerang. Dengan mengisi hari Minggu dengan cara produktif yang diharapkan menjadi inspirasi dan menumbuhkan rasa cinta, peduli, dan bangga agar terciptanya peran aktif anak muda untuk menciptakan perubahan positif dan ikut andil berkontribusi terhadap Tangerang.
Winner Kang Tangerang Kota (Kang Rinaldo Rusli), Juara 1 Nong Tangerang Selatan (Nong Khaniya Laksmi), dan Juara 1 Kang Tangerang Kabupaten (Kang Abdy Azwar) menjadi pembicara dalam #GatheringTNG1 ini. Mereka sukses memperkenalkan dan bercerita hal apa saja yang dimiliki oleh Tangerang, daerah terbesar di Provinsi Banten ini. Kebudayaan, pariwisata, hingga kuliner dijelaskan terperinci oleh masing-masing perwakilan wilayah.
Di Tangerang Kota memiliki Masjid Pintu Seribu, Pintu Air 10, dan Laksa yang sudah sangat dikenal. Lalu, di Tangerang Selatan terdapat Puspiptek yang merupakan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Di sini, TNGers bisa berwisata sekaligus belajar mengenai IPTEK. Makanan khas Tangerang Selatan ialah tahu Serpong yang berwarna kuning dan dapat dimakan meski belum digoreng. Sementara Tangerang Kabupaten, memiliki sebuah Hutan Monyet Kramat Solear yang berpenghuni para monyet-monyet seperti di Sangeh, Bali. Dan Tape Uli yang terbuat dari ketan ini merupakan makanan khas Tangerang Kabupaten.
Acara yang dimulai pukul 14.15 WIB ini mendapat antusias baik dari para TNGers – sebutan untuk followers AboutTNG – untuk memeriahkan acara ini. Terbukti saat sesi tanya dan jawab, salah seorang TNGers (Ronny) bertanya dengan kritis kepada ketiga narasumber tersebut. Ia sangat tertarik dengan rencana Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir tahun ini. Dan sekaligus mengkhawatirkan apakah potensi wisata Tangerang dapat bersaing dengan produk ASEAN. Menurut Rinaldo Rusli, Tangerang memiliki bandara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang para wisatawan. Selain itu, bandara ini merupakan pintu perdagangan dan bisnis. “Jadi mereka pertama kali akan melihat Tangerang setelah dari luar kota maupun luar negeri. Ini merupakan potensi wisata kita,” ujar Rinaldo.
Hal serupa diamini oleh Abdy, menurutnya, pihak pemerintah melalui kontribusi Kang-Nong ini sedang membuka pemikiran untuk warganya seperti apa wilayah Tangerang. “Ketika wisatawan datang, kita (warga Tangerang) bisa menjelaskan ada apa saja di Tangerang karena kita sudah tahu tentang wilayah ini,” kata Abdy.
Selain di isi oleh pembicara Kang-Nong, acara ini juga menghadirkan beberapa komunitas yang dimiliki oleh Tangerang. Komunitas Topi Bambu merupakan komunitas yang meraih gelar rekor dunia setelah berhasil membuat topi bambu sebesar 2 meter pada Agustus 2011 dan diakui oleh rekor Muri Indonesia. Selain itu, ada komunitas 1000 Guru Tangerang yang berhasil memberikan bantuan biaya sekolah kepada dua pelajar yang putus sekolah di Tangerang.
Lalu ada mystery guest ZidnyNafian seorang sutradara yang berhasil membuat beberapa film pendek diantaranya Haryo, Kunang Kunang, dan Masuk. Tak hanya itu, mereka membuktikan bahwa anak muda Tangerang memiliki potensi besar untuk masuk ke dunia internasional dengan kemampuan yang memadai. Melalui mereka, Tangerang memiliki produser dan sutradara asal Tangerang yang karyanya tak diragukan lagi karena salah satu karyanya berhasil merambah dunia internasional.
Sebelum acara resmi ditutup, para TNGers yang hadir diwajibkan untuk berkenalan dan berkontribusi melalui permainan yang dibuat dalam 6 kelompok. Permainan ini berupa menggambar salah satu tempat wisata di Tangerang yang dipilih secara acak. Anggota dari setiap tim ini diuji seberapa besar mereka mengenal tentang Tangerang. Hasilnya, dari 6 gambar yang terkumpul mampu mewakili gambaran tempat wisata tersebut.
Dari tema yang dipilih pihak penyelenggara ternyata mampu membuat TNGers mengetahui lebih banyak hal apa saja yang dimiliki oleh Tangerang. Salah satu tweet yang masuk ke akun Twitter @AboutTNG, Donny Gunawan melalui akun Twitter-nya @Dgnwn mengaku, mendapat banyak sekali informasi dan wawasan dari acara #GatheringTNG1.
Dalam kegiatan ini, AboutTNG ingin menyampaikan pesan bahwa jika ingin berkontribusi untuk negara dan mengenal dunia, mulailah terlebih dahulu dari hal kecil seperti mencintai kota-nya sendiri.
Twitter: @AboutTNG Instagram: @AboutTNG LINE: @AboutTNG Website: www.abouttng.com Email: abouttng@gmail.com