Tangerang, 6 Desember 2015 – Minggu (6/12) kemarin AboutTNG sukses melaksanakan salah satu program offline rutin bulanan yakni #TNGbersih. Lokasi Alun-alun Kota Tangerang atau yang juga biasa dikenal dengan Lapangan Ahmad Yani dipilih sebagai lokasi “Gerakan Pungut Sampah” bersama lebih dari 100 orang yang berasal dari komunitas, TNGers dan masyarakat sekitar.
Komunitas-komunitas tersebut terdiri dari Earth Hour Tangerang, Hilo Green Community Tangerang, Tangerang Vidgram, Faktabahasa Tangerang, Ketimbang Ngemis Tangerang, Manjaddawajada Tangerang, Tangerang Clean Action, Blues Troops Tangerang, IndoBarca Tangerang, Gooners Tangerang Kota, MiFans Tangerang dan SWAT Tangerang serta masyarakat umum yang ikut turun memungut sampah dan menebarkan kebiasaan cinta lingkungan.
Sama seperti program #TNGbersih sebelumnya, para komunitas dan masyarakat tak hanya terjun memungut sampah melainkan juga mengajak masyarakat yang sedang beraktivitas di Alun-alun Kota Tangerang untuk ikut aktif membudayakan diri / memberikan edukasi tidak membuang sampah sembarangan.
Setelah Gerakan Pungut Sampah selesai, diskusi tentang sampah dan lingkungan menjadi salah satu rangkaian yang tak boleh dilewatkan. Para komunitas menuangkan ide mereka tentang bagaimana meningkatkan kesadaran cinta lingkungan di masyarakat.
Salah satu perwakilan dari komunitas SWAT Tangerang, Asep mengungkapkan, ada tiga metode bagaimana membangun permasalahan tersebut. “Ada tiga cara membangun kesadaran masyarakat, yaitu dengan aksi, edukasi, dan pengawasan.” ungkap Reza.
“Aksi telah kita lakukan, salah satu contohnya dengan program #TNGbersih ini. Yang kedua adalah edukasi, sampaikan motivasi cinta lingkungan terhadap anak-anak lalu orang dewasa. Yang terakhir adalah pengawasan, pengawasan terhadap dinas pemerintahan bagaimana mereka mengelola sampah.”
Program #TNGbersih ditutup oleh pemberian hadiah oleh pihak sponsor kepada mereka yang paling aktif memungut dan mengajak masyarakat umum membuang sampah pada tempatnya. Hal ini sesuai dengan tujuan #TNGbersih itu sendiri, yakni terciptanya perubahan kultur dari yang biasanya cuek, biasanya buang sampah sembarangan, kultur yang biasa pasif menjadi aktif untuk mencintai kebersihan.