Berburu Kuliner Seafood di Pantai Tanjung Kait

Berwisata ke Pantai Tanjung Kait di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, rasanya kurang komplit jika tidak mencicipi kuliner seafood di kawasan tersebut. Salah satu rumah makan yang menyediakan makanan serba laut seperti cumi, udang, ikan hingga rajungan adalah Rumah Makan Bunga Hati, milik Bang Madi.

Di Rumah Makan Bunga Hati milik Bang Madi di Pantai Tanjung Kait ini, pengunjung bisa memilih ikan yang masih segar, sebelum dibakar. Ikan yang dijajakan di rumah makan tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang kecil, sedang hingga berukuran besar.

Semua seafood sepeti ikan, cumi, udang dan rajungan di sini masih segar, diambil langsung dari laut kawasan tersebut. Mulai dari ikan bawal, ikan kue, ikan kakap dan ikan ayam-ayaman. Harganya pun beragam, dari Rp 50ribu hingga ratusan ribu. Pengunjung bisa menikmati gurihnya ikan bakar ini di saung bambu, di pinggir pantain tersebut. “Pokoknya pilih sendiri, baru nanti kita bakar dengan bumbu spesial. Sudah lengkap, ada sambal, nasi sama lalaban,” ujar Bang Madi, Kamis (29/6/2017).

Di Rumah Makan Bunga Hati Pantai Tanjung Kait, pengunjung juga bisa memilih jenis sambal untuk menikmati gurihnya ikan bakaran Bang Madi tersebut. Mulai sambal bumbu kecap dengan bawang merah, tomat dan cabe yang masih segar, hingga sambal trasi khas Rumah Makan Bunga Hati.

Ikan bakar yang gurih dan lezat siap dihidangkan. Foto: Widi Hatmoko/MerahPutih

Ia juga mengungkapkan, salah satu andalan wisata di kawasan Pantai Tanjung Kait ini adalah wisata kuliner, berburu seafood atau makanan serba laut. “Wisata andalan di Pantai Tanjung Kait ya kuliner, makan seafood sambil menikmati ombak pantai,” katanya.

Kemudian Bang Madi memberikan tips cara memilih ikan segar untuk diolah menjadi ikan bakar yang gurih dan lezat. Menurut Madi, hal pertama yang harus diperhatikan untuk memilih ikan yang masih segar adalah menyimak sirip ikannya.

Kalau sirip ikannya warnanya masih tetap merah fresh, itu berarti masih sangat segar dan belum lama ditangkap dari laut. Yang begini dagingnya masih fresh dan sehat,” ujar Madi.

Untuk yang kedua adalah menekan sisi badan atau tubuh ikan. Seandainya badannya masih tetap merasa kenyal, padat, serta lentur itu artinya ikan masih tetap sehat untuk konsumsi.”Tapi kalau terasa lembek serta kurang elastis, itu jangan diambil, karena tidak layak untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

Berikutnya adalah melihat atau menyimak mata ikan yang akan kita pilih. Jika warnanya matanya kecoklatan atau abu-abu, pertanda mutu ikan kurang bagus. “Yang bagus, masih tetap merah, dan itu tandanya mutu ikan masih tetap baik,” tandasnya.

Baca juga: Pasar 8, Tempatnya Kuliner Alam Sutera

Selain menyediakan ikan segar, Bang Madi juga menyewakan bagan untuk pemancingan. Bagi pengunjung Pantai Tanjung Kait yang hobi memancing, bisa menyewa bagan, sekaligus diantar sampai ke lokasi bagan menggunakan perahu, dengan tarif Rp 45ribu perorang.

Pokoknya perorang Rp 45ribu, bisa seharian atau bermalam. Nanti kita antar jemput pakai perahu. Ikannya bisa dibakar di sini, boleh dibawa pulang. Tapi kalau ikan yang dapat mancing, itu tidak bayar, hak mereka yang dapat. Paling kalau mau dibakarin tinggal bayar untuk bumbu, sambal, lalaban sama nasinya aja,” tutupnya.

Sumber: Merah Putih

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).