Barongsai merupakan salah satu yang khas yang dimainkan saat Tahun Baru Imlek. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kehadiran barongsai dapat mengusir aura-aura yang buruk dan membawa keberuntungan. Tak heran pertunjukan ini sering dibawakan dengan beragam tema yang diperuntukkan sesuai dengan momennya: seperti event pernikahan atau buka tempat usaha baru, dan bukan hanya disaat Tahun Baru Imlek saja ya, TNGers.

Kebudayaan dengan kesenian yang berkembang di Tangerang, terdiri dari beberapa jenis antara lain Kilin, Peking Say, Lang Say, Samujie. Kesenian yang menampilkan Singa Batu model dari Cieh Say ini ada bermacam-macam, dimana yang utama mengikuti dua aliran, yaitu Aliran Utara dan Selatan yang dimaksud adalah sebelah Utara Sungai Yang Zi, bentuknya garang, badannya tetap, mulutnya persegi seperti yang kita lihat di kelompok Istana Kekaisaran di Beijing, sedangkan aliran selatan adalah terdapat di sebelah Selatan Sungai Yang Zi, bentuknya lebih bervariasi, lebih luwes, tapi kurang gagah. Aliran Selatan, pada umumnya berada di kelenteng-kelenteng Indonesia, khususnya di Tangerang, termasuk bentuk singa ini, sama sekali tidak mirip dengan wujud singa sebenarnya, tetapi diambil dari Anjing Say yang pada waktu itu dipelihara Kaisar dan hanya di Istana saja, karena dianggap suci.

Pertunjukan Barongsai sudah tidak lagi sesulit untuk ditemukan. Hampir di setiap tempat TNGers pernah melihat ada pertunjukan seni khas Tionghoa ini. Pemain barongsai kurang lebih 15 orang dan menggunakan alat musik Simbal (cai-cai), Gong (Nong), dan Tambur.

Barongsai telah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Pertunjukan seni ini bermakna untuk mengusir hal-hal buruk yang akan terjadi. Asal mula dibuatnya Barongsai terdiri dari berbagai macam versi, namun yang paling terkenal adalah versi Nian atau monster.

Menurut cerita rakyat, pada masa Dinasti Qing, ada monster yang sering mengganggu penduduk di satu wilayah China. Perbuatan sang monster membuat para penduduk merasa resah dan ketakutan. Hingga pada suatu waktu muncul seekor singa (barongsai) yang mampu menghalau monster tersebut. Ia mampu mengalahkan monster dan membuatnya pergi ketakutan.

Setelah beberapa waktu kemudian, monster tadi hendak melakukan balas dendam dan berniat mengganggu para penduduk lagi. Namun singa yang mampu mengalahkan sang monster sudah tidak ada dan tidak dapat ditemui. Akhirnya masyarakat setempat sepakat membuat kostum barongsai seperti yang sering kita lihat sekarang untuk menakut-nakuti sang monster. Dan mereka berhasil menyingkirkan sang monster dengan kemampuan mereka sendiri.

T: @AboutTNG
I: AboutTNG
W: www.abouttng.com
E: abouttng@gmail.com

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).