Apa yang TNGers pikirkan ketika mendengar kata pendidikan? Sejatinya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara untuk dapat menikmatinya. Pendidikan berfungsi sebagai ujung tombak kemajuan serta wadah untuk membangun masa depan yang cerah bagi suatu bangsa. Hal itu diaplikasikan oleh sekelompok anak muda yang mendirikan Sekolah Anak Bahari di Kabupaten Tangerang.

Sekelompok anak muda yang dimotori oleh Bagus Muhammad Rizal membangun sebuah sekolah yang dinamai Sekolah Anak Bahari. Berlokasi di Kampung Tanjung Kait RT 01 RW 01, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Sekolah Anak Bahari ini memberikan sebuah program pendidikan dan juga pelatihan soft skill kepada anak-anak nelayan yang berada disana.

Lokasi tersebut dipilih oleh Bagus lantaran di daerah pesisir Tangerang tersebut ternyata memiliki angka buta aksara dan putus sekolah yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Tak disangka antusias masyarakat disana sangat tinggi, sehingga menyambut dengan baik kemunculan dari Sekolah Anak Bahari tersebut.

Photo: by Instagram @rosyidatulq

Sekolah Anak Bahari juga memiliki volunteer  loh TNGers, mereka bertugas untuk mengelola kelas dan mendidik anak-anak pada setiap hari Minggu pada pukul 10.00-12.00 WIB. Hingga kini Sekolah Anak Bahari sudah memiliki lebih dari 60 volunteer yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, PNS, atau pekerja pada umumnya yang direkrut melalui sosial media.

Salah satu volunteer Sekolah ini yang juga merupakan Ketua Sekolah Anak Bahari, Rosyidatul Qomariah mengatakan di Sekolah Bahari ini, anak-anak diberikan pengetahuan baik di bidang akademik maupun non akademik. Selain itu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah ini pun kerap kali diselingi oleh berbagai permainan agar anak-anak tidak merasa jenuh pada saat menerima pelajaran.

Kegiatan belajar sekolah anak bahari (Photo: @bamalasvega_mamu20)

Sebelum memiliki tempat kegiatan belajar mengajar, Sekolah Bahari melakukan proses belajar di lapangan berpasir dan hanya beralaskan sebuah tikar yang dipinjamkan oleh Ketua RT setempat. Berkat bantuan sumbangan dari salah satu perusahaan serta dukungan dari masyarakat setempat, kini Sekolah Bahari memiliki sebuah gedung yang dapat digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman.

Kurikulum pengajaran yang digunakan di Sekolah Anak Bahari ini dibagi menjadi tiga konsep pembelajaran yaitu minggu ke-1 dan ke-2 setiap bulannya Sekolah Anak Bahari ini akan mengajarkan pelajaran formal seperti yang ada di sekolah untuk menambah pengetahuan mereka karena pembelajaran di daerah tersebut cukup tertinggal.

Sedangkan minggu ke-3 fokus kebaharian, dan minggu ke-4 ada pendidikan agama, kesenian dan hal-hal yang membangun kreativitas anak. Setiap minggunya kelas berlangsung selama tiga jam. Selain memberikan pengajaran kepada anak-anak, Sekolah Bahari juga memberikan pelatihan kerajinan bahari untuk para warga yang ada disana, salah satunya adalah pemanfaatan kerang menjadi sebuah lukisan.

Baca juga: Taman Baca Masyarakat Kampung Cerdas di Kabupaten Tangerang

Walaupun saat ini kegiatan tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan lancar karena terdapat permasalahan pada pemasarannya, namun Bagus berharap program tersebut kedepannya dapat berjalan sehingga selain pendidikan, perekonomian warga di daerah tersebut pun juga ikut meningkat.

Keberadaan Sekolah Bahari diharapkan dapat ikut turut mencerdaskan generasi bangsa dan membuat anak-anak di pesisir pantai semakin pintar sehingga bermanfaat bagi negara dan lingkungan tempat tinggalnya. TNGers bisa lihat, bahwa setiap kita dan apapun profesi yang dijalani, kita tetap bisa berperan dalam dunia pendidikan. jadi jangan takut untuk berperan dalam dunia pendidikan ya TNGers!

Comments (1)

  • Rizky Nurbaety

    Assalamualaikum…

    Mau tanya aa/teh Saya berminat untuk jadi volunteer di komunitas sekolah anak bahari itu bisa gak yah ? Bagaimana caranya?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (*).