Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony, mendorong pengembangan kawasan Ketapang Urban Aquaculture di Mauk menjadi destinasi wisata terbaik di Kabupaten Tangerang, sekaligus sebagai wilayah pelestarian mangrove dan ekosistem.
Ketapang Urban Aquaculture di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, menjadi intisari dari Tangerang Initiative yang ditandatangani oleh seluruh anggota PEMSEA.
Di Tangerang Initiative ini ada beberapa poin terkait pemberdaayaan masyarakat, kemudian perlindungan lingkungan hidup, kebersihan laut, dan juga eksositem laut dan juga infrastruktur di kawasan pesisir pantai, kemudian ada juga peningkatan ekonomi baik, blue economy dan green economy, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Pemkab Tangerang berkomitmen akan terus mendukung pengembangan wisata tersebut sekaligus menjadi daerah pelestarian mangrove sehingga dapat menjadi ikon bagi Kabupaten Tangerang. Konservasi mangrove di Ketapang dimulai sejak 2014, di sini tumbuh kembang sangat luar biasa.
Mangrove ini menjadi salah satu ikon baru untuk kegiatan pembangunan pesisir pantai dari dalam program-progran PEMSEA. tumbuh di area pasang surut khususnya di kawasan pantai, laguna, maupun muara sungai dimana jenis vegetasi yang ada merupakan tumbuhannya bertoleransi dan berdaptasi terhadap garam.
Lebih jauh, ekosistem mangrove didefenisikan sebagai suatu kesatuan sistemik yang terdiri dari tumbuhan dan hewan yang berinteraksi dengan lingkungan, Mangrove juga menjadi tempat ikan berkembang biak dan meningkatkan ekosistem mangrove itu sendiri.
Salah satunya ditemukan kepiting mangrove dan kepiting tapak kuda atau horseshoe crab. Kepiting ini sangat sulit dan dilindungi, tapi bisa bermunculan di Ketapang karena hutan mangrove yang sudah mulai bertumbuh.
“Program ini mengubah kawasan pesisir yang identik dengan kumuh dan kotor menjadi kawasan percontohan internasional. Kawasan konservasi mangrove dan ekowisata yang awalnya hanya desa nelayan biasa, diubah menjadi desa ekowisata dengan penataan infrastruktur yang baik, ekonomi kerakyatan, termasuk lingkungan hidupnya sehingga bisa direplikasi konsepnya di wilayah pesisir lainnya,” tutur Pj Bupati Tangerang.
Ketapang Urban Aquaculture merupakan salah satu lokasi wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut baik sebagai destinasi wisata, studi maupun konservasi pesisir yang bisa menjadi kebanggaan bukan hanya Kabupaten Tangerang, nasional bahkan internasional.
Ini salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungan oleh masyarakat dan menjadi daya tarik wisata berbasis hutan mangrove yang menyajikan pemandangan yang mempesona.
Di sisi lain, sarana dan prasarana penunjang pengelolaan serta pelayanan pengunjung yang dibutuhkan untuk pengembangan ekowisata harus memadai untuk menarik minat pengunjung atau wisatawan.
Sebagai sebuah kawasan ekowisata dan tempat rekreasi alternatif di alam terbuka, Ketapang Urban Aquaculture harus bersaing dengan banyak kawasan yang lebih menarik, seperti pantai berpasir, taman laut yang memungkinkan snorkeling atau penyelaman, hutan lindung, air terjun, dan lain-lain.
Hal ini dikarenakan pengunjung akan menjadi kotor karena substrat mangrove yang berlumpur, kecuali telah dibangun trotoar atau jembatan khusus yang melintasi kawasan mangrove dan memiliki susunan rute khusus.
Hal menarik yang ditawarkan di kawasan ini adalah pengunjung dapat mendengarkan suara burung dan serangga, pemandangan wisata magrove Ketapang cukup membuat nyaman, apalagi dipenuhi warna hijau dari daun magrove tambah menyegarkan.
Pj Bupati Tangerang pun mengajak seluruh masyarakat Desa Ketapang untuk senantiasa menjaga dan memelihara apa yang telah dibangun agar dapat terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang serta dapat direplikasi daerah-daerah pesisir Kabupaten Tangerang lainnya.